PONTIANAK RUAI.TV – Daftar harga tandan buah segar (TBS) untuk periode kedua Juni 2022, sudah terbit. Harga sawit terbaru untuk periode II Juni 2022 telah pemerintah siarkan pada Kamis (30/06/2022). Penetapan harga ini melalui Rapat Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun Kalimantan Barat.
- Harga tandan buah segar TBS kelapa sawit yang mengalami kenaikan pada periode I Desember 2021 di Kalimantan Barat Kalbar diharapkan bisa mendongkrak kesejahteraan petani. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar M Munsif merespon naiknya harga TBS kelapa sawit hingga Rp per kilogram. "Bersyukur untuk harga sawit di Kalbar terus naik dan ini tentu menjadi harapan kita bersama baik dari petani sawit, pelaku usaha dan pemerintah daerah itu sendiri. Dengan kenaikan harga bisa mendongkrak kesejahteraan petani atau daerah," ujarnya seperti dikutip Antara di Pontianak pada Rabu 15/12/2021. Selain kenaikan harga TBS, harga minyak kelapa sawit atau CPO dan karnel PKO juga naik. Baca JugaHarga Sawit Riau Meroket Pekan Ini, Tembus Rp per Kg Saat ini, harga CPO mencapai Rp per kilogram dan PKO Rp per kilogram. Masih menurutnya, kenaikan harga tersebut dipengaruhi pasar dunia yang terus membaik dan juga dipengaruhi penyerapan biodiesel dari pasar dalam negeri. Melalui program B30, penyerapan CPO semakin meningkat, sehingga berdampak pada harganya. "Kami optimis tren positif ini berlanjut mengingat program B30 mendapatkan dukungan yang besar dari pemerintah. Apalagi program biodiesel dari sawit ini akan ditingkatkan lagi menjadi B50 hingga mungkin sampai B100." "Dengan adanya kenaikan harga sawit, baik itu TBS, CPO, hingga PKO sangat berdampak pada kesejahteraan petani di Kalbar. Ekonomi daerah semakin tumbuh dan berdampak luas di sektor lainnya," kata dia. Baca JugaRibuan Pramuka Peserta PWN Jambi Peroleh Informasi Positif Biodiesel Seorang petani sawit swadaya di Sambas, Dedy mengungkapkan rasa syukur dengan kenaikan harga TBS sawit.
UPDATE: Harga TBS Sawit Kalimantan timur,Turun di Angka Rp 222,82/Kg, Berlaku Untuk Periode Juni 2022. Rudi Hamdani - 25 Mei 2022, 20:41 WIB . Lokasi perkebunan kelapa sawit. Setelah Larangan Ekspor Dibuka, Pengamat: Pemerintah Agar Ambil Opsi Naikkan Pungutan Ekspor Minyak Sawit Mentah (CPO) /Nur Aliem Halvaima /Foto : Buanaindonesia
- Harga Tandan Buah Segar TBS sawit di Kalimantan Barat kini perlahan naik. Meski demikian hal tersebut justru menuai reaksi dari sejumlah petani sawit yang ada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Pasalnya, petani masih merugi sebab harga pembelian oleh pabrik pengelolahan sawit masih dibawah biaya produksi para petani. Satu diantara petani sawit di Kabupaten Mempawah, Abdullah mengatakan saat ini memang harga TBS perlahan naik. Hingga per rabu 20 Juli 2022 kemarin naik sekitar Rp 60. "Harga saat ini Rp 1240. Ini yang great A,"katanya kepada Kamis 21/07/2022. Baca JugaTarif Pungut Ekspor CPO Dihapuskan, Petani Sawit Sumsel Tak Ada Alasan Pabrik Tak Serap TBS Abdullah juga katakan, kenaikan harga tersebut tak berbanding lurus dengan biaya pengeluaran petani. Seperti halnya, biaya pembelian mulai dari obat-obatan hingga harga pupuk tak kunjung turun. "Meskipun sekarang ada kenaikan harga, namun saat ini masih kurang. Sebab harga panen dengan biaya perawatan belum tertutupi,"ujarnya. Ia mengungkapkan kenaikan harga TBS saat ini masih belum stabil. Walaupun ada kenaikan harga TBS, menurut Abdullah perubahannya masih relatif kecil. "Memang dari harga sebelumnya ada kenaikan, tapi belum signifikan, kenaikan Rp 60 rupiah per Rabu, 20 Juli 2022. Harga ini belum stabil masih belum bisa menutupi biaya upah pekerja saja belum bisa karena harga pupuk dan obat-obat racunnya itu pun masih mahal tidak ada penurunan harga,"ungkapnya. "Seperti yang disampaikan menteri perdagangan, mematok minimal per pekan ini minimal dengan harga Rp 2400, sedangkan yang terjadi dilingkup masyarakat Rp 1240," sautnya lagi. Baca JugaHarga TBS Anjlok, Kemenkeu Turunkan Tarif Pungutan Ekspor Jadi USD 0 Saat ini petani sawit hanya berharap agar harga jual sawit dapat kembali stabil. Sebab, jika hal ini terus-terusan terjadi, maka banyak dampak akan terjadi pada petani.
0 HOME; LIVE STREAMING; WARTA RUAI; MULTIMEDIA. FOTO; VIDEO; Arsip. Juli 2022; Juni 2022; Mei 2022; April 2022; Maret 2022
LANDAK - Kongregasi Suster Fransiskanes Sambas KFS rayakan HUT ke-99 tahun berkarya di Kalimantan Barat dengan tema "Sebutir Gandum Berbuah Limpah" yang dipusatkan di Paroki Salib Suci Ngabang sejak 8 Juni hingga 11 Juni 2023. HUT KFS ke-99 itu digelar dengan serangkaian kegiatan mulai dari bakti sosial sunatan masal dan donor darah dilaksanakan sejak tanggal 8 Juni 2023. Sementara pada 10 Juni dilaksanakan pawai, senam kolosal dan hiburan yang bertanggung dipersembahkan oleh para suster dan para siswa. Hingga perayaan puncak pada tanggal 11 Juni 2023. Sr. M. Sylvia, KFS selaku ketua panitia kegiatan menuturkan, perayaan puncak HUT ke-99 itu diselenggarakan pada Minggu 11 Juni 2023 di halaman Paroki Salib Suci Ngabang. • Dalam Rangka Peringatan Hari Bhayangkara ke-77, Polres Landak Bersihkan Tiga Tugu di Ngabang Kegiatan tersebut diawali dengan misa syukur yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus dan dilanjutkan dengan berbagai hiburan yang terbuka untuk umum. Secara singkat Sr. M. Sylvia, KFS menceritakan sejarah keberadaan suster KFS di Kalimantan Barat. Para suster KFS berkarya dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu sosial, pendidikan, kesehatan dan asrama putri. Sejarah bermula dari datangnya enam orang misionaris pertama asal Negeri Belanda di Kesultanan Sambas, Kalimantan Barat pada tanggal aktif 13 Juni 1924. Perayaan kehadiran mereka diperingati setiap tanggal 11 Juni 2023. Tanggal tersebut dihitung dari tibanya kapal barang bernama Mercus di muara Sungai Kapuas, yang membawa keenam misionaris pendahulu ini. Dari muara Sungai Kapuas ke Sambas ditempuh dalam tiga hari, dua malam. • Heri Saman Sebut SDA Alfa Omega Ngabang Sebagai Sekolah Swasta Berkualitas Dari pelabuhan menuju pastoran mereka disambut P. Fidelis, OFM Cap bersama umat dari berbagai kalangan. Mereka berdiri di sepanjang jalan menonton rombongan para sionaris. Karena rumah untuk para suster belum siap, P. Fideis misionaris asal Belanda, menempatkan para suster di pastoran. Keesokan harinya, mereka pindah ke susteran, meskipun belum selesai direnovasi. Selasa, 11 Juni 2024 kongregasi Fransiskanes Sambas berusia 100 tahun. Untuk menandai usia satu abad, kongregasi akan membangun asrama putera untuk anak pedalaman di Sungai Pinyuh dan diharapkan umat ikut berpartisipasi dalam pendanaan pembangunan asrama tersebut. "Menyongsong perayaan tersebut, kami mulai menggaungkannya di Paroki Salib Suci Ngabang pada usia yang ke-99. Iman, pengharapan, dan kasih para suster hendak kami peringati dan kami syukuri dalam perayaan ini. Terima kasih atas partisipasi umat dan para donatur perayaan ini," kata Sr. M. Sylvia, KFS. Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini
Karet mencapai 101%, ada peningkatan harga dikarenakan karet ketika malaysia, thailand, vietnam, kamboja, laos dan sebagainya menanam karet unggul, kita kebanyakan tebang karet, yang membuat harga anjlok sampai hari ini,” tuturnya. Gubernur Kalbar juga menegaskan Peremajaan sawit dianggap sangat penting dan jangan membiarkan lahan
PONTIANAK, - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyebut, saat ini harga tandan buah segar TBS kelapa sawit rakyat anjlok tajam. Daniel menyebut, sebelumnya harga sawit Rp dan sekarang sudah turun ke Rp Bahkan untuk daerah yang tidak ada pabrik, harga sudah anjlok hingga Rp per kilogram. "Maka dari itu, saya minta kepada pemerintah mengevaluasi kebijakan larangan ekspor bahan baku minyak goreng," kata Daniel dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu 18/5/2022.Baca juga Sopir Truk Kelapa Sawit di Asahan Sumut Dirampok, Ditodong, Disekap, dan Diturunkan di Kebun Karet Menurut Daniel, larangan ekspor yang berdampak pada penurunan harga kelapa sawit membuat petani mengalami kerugian. Daniel mengkhawatirkan, kondisi itu menyebabkan TBS sawit tidak terserap industri karena tangki-tangki penyimpanan tidak mampu lagi menampung. "Banyak pabrik yang berhenti produksi dan berdampak pada nasib pekerja dan petani," ujar Daniel."Penerimaan negara sekitar Rp 500 triliun juga bisa hilang, padahal penerimaan dari pajak ekspor yang nilainya 160 dolar AS per ton CPO bisa menjadi sumber berbagai subsidi untuk rakyat dan pembangunan," timpal Daniel. Disebutkan pula, kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng akibat telah dicabutnya harga eceran tertinggi HET dan akibat kebijakan ekspor yang tidak dikawal dan dikontrol secara ketat, termasuk tata kelola yang kurang tepat. "Jadi, kami mendorong Presiden melakukan kalkulasi yang mendalam dan mengoreksinya secara jitu," harap Daniel. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng dari seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan itu mulai berlaku pada 28 April 2022 sampai waktu yang belum ditentukan. "Pemerintah memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng ke luar negeri. Larangan itu berlaku untuk ekspor dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk dari kawasan berikat," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 27/4/2022. Baca juga Imbas Larangan Ekspor CPO, 2 Pabrik Bengkulu Sempat Tolak Buah Sawit Petani Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
KBRN Pontianak : Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar menyambut baik kenaikan harga sawit, baik itu TBS, CPO, hingga kernel. Karena kenaikan harga sawit akan berdampak kapada kesejahteraan petani, khususnya di Kalbar. Kenaikan harga tersebut dinilainya sangat dipengaruhi permintaan minyak kelapa sawit
Harga tandan buah segar TBS kelapa sawit di Kalimantan Barat saat ini melambung tinggi. Petani kelapa sawit menjadi satu dari sedikit golongan yang imun dari gejolak sosial ekonomi pandemi Inklusi sosial provinsi ini menunjukkan perbaikan, ditandai meningkatnya kesejahteraan petani dan turunnya angka pengangguran di pedesaan. Program B30 menjadi muasalnya. SEPERTI petani kelapa sawit lainnya, Julianto 30 merasakan dua tahun ini menjadi periode yang membahagiakan. Harga tandan buah segar melonjak tinggi dari di seribuan rupiah per kilogram di tahun 2019, hingga kini nyaris menyentuh angka tiga ribu rupiah pada tahun ini.”Walaupun ada pandemi Covid-19, tapi harga sawit naik terus. Ini membuat kami petani di kampung lumayan terbantu,” sebut dia. Aktivitas petani asal Desa Tebedak, Kabupaten Landak ini di kebun miliknya yang sekira dua hektare lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya bisa membeli kendaraan dan bisa menabung untuk persiapan biaya sekolah anak saya nanti. Saya tidak mau anak saya hanya tamat SMP seperti saya,” ujarnya. Sebagai tamatan pendidikan rendah, Julianto sedari remaja sudah menjadi karyawan perusahan sawit di desanya. Sejak kecil dia sudah yatim piatu dan harus menghidupi dirinya sendiri. “Hanya perusahaan sawit yang mau menerima tamatan SMP seperti saya. Puji Tuhan, dari tabungan hasil upah bisa saya belikan tanah. Walaupun agak jauh lokasinya tapi bisa dikelola,” sebut ayah satu anak ini. Infografis Kuswadi, petani sawit asal Desa Binjai Hulu, Kabupaten Sintang juga menyebut kelapa sawit menjadi primadona masyarakat. “Kami berharap harga TBS saat ini bisa bertahan, bahkan naik lagi. Karena sekarang anak-anak muda mulai senang bertani dan tidak gengsi karena hasilnya menguntungkan,” ucapnya kepada Pontianak Post beberapa waktu lalu. Sawit sendiri sudah lekat dengan sebagian warga di sana. Dia menceritakan dinamika ekonomi yang dilalui di desa tersebut, dimana pada tahun 1980-an kegiatan tambang emas ilegal marak di Kalbar. Warga yang awalnya petani beralih menjadi buruh tambang, walaupun harus dihantui razia aparat hingga risiko kematian tertimbun longsoran tanah. “Hasil tani dulu tak menjanjikan karena kami belum kenal teknologi dan sistem pemupukannya masih tradisional, jadi larinya ke tambang,” tukasnya. Namun ternyata, menjadi buruh tambang pun tak mencukupi kebutuhan masyarakat sehari hari. Hingga pada akhir dekade 1990an, perusahan sawit masuk kesana. Warga pun berbondong-bondong membangun kebun plasma dan menjadi mitra perusahaan. Banyak pula yang menjadi karyawan di perusahaan, mulai dari tukang pancang, tukang tanam, mandor, dan lain-lain. “Sampai sekarang kami tak pernah pindah pekerjaan. Karena hasilnya bisa untuk membangun rumah dan menyekolahkan anak. Apalagi harga TBS sedang tinggi,” tutur pria paruh baya ini. Harga TBS sendiri terus meroket dan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Munsif mengatakan, pada periode II Oktober 2021 harga TBS mencapai per kilogram, sementara minyak mentah sawit atau CPO harganya per kilogram. Sedangkan untuk inti sawit atau PK sudah mencapai per kilogram. Infografis TBS dan NTP Bandingkan dengan dua tahun belakangan. Pada Oktober tahun 2019, harga TBS Kalbar hanya per kilogram. Lalu pada bulan yang sama tahun lalu naik menjadi per kilogram. Hingga kini hampir menyentuh untuk berat yang sama. Kesejahteraan petani pun meningkat. Badan Pusat Statistik mencatat, Nilai Tukar Petani Perkebunan Kalbar naik signifikan sejak tahun 2019. Pada Oktober tahun 2018 hanya mencapai 95,50 poin. Lalu pada periode yang sama tahun berikutnya naik menjadi 103,81. Di tahun 2020 yang menjadi tahun pandemi Covid 19, di bulan yang sama malahan melonjak jadi 120,63 poin. Puncaknya pada Oktober 2021 kesejahteraan petani perkebunan Kalbar tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu 161,02 poin. Bandingkan dengan NTP Gabungan Kalbar yang hanya’ 131,63 poin. Data kemiskinan Kalbar dari BPS juga menunjukkan penduduk miskin di pedesaan turun dalam empat tahun terakhir. Dari pengambilan sampel bulan Maret, pada tahun 2018 penduduk miskin di desa-desa di Kalbar mencapai 9,16 persen. Namun saat harga sawit mulai naik pada 2019, warga miskin di pedesaan turun drastis ke 7,49 persen. Namun pandemi membuat angkanya naik lagi ke 8,50 persen pada tahun 2020. Hingga kemudian kemiskinan penduduk desa di provinsi ini turun tajam ke angka 7,15 persen. Ekonom Universitas Tanjungpura Prof Dr Eddy Suratman menyebut, kenaikan harga sawit telah menyelamatkan ekonomi provinsi ini pada dua tahun era kelam pandemi. Dia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2021, Kalbar mampu tumbuh 10,81 persen. Sedangkan angka nasional hanya 7,07 persen. “Ini ditopang meningkatnya ekspor, terutama dari komoditas kelapa sawit naik, sehingga Kalbar ekonominya bisa tumbuh. Bahkan kesejahteraan petani kita yang diukur dari Nilai Tukar Petani mengalami kenaikan yang signifikan,” paparnya. Biosolar jadi Jawaban Naiknya harga komoditas kelapa sawit kental dipengaruhi energi hijau pemerintah. Dimana Presiden Joko Widodo memberikan mandat kepada PT Pertamina Persero untuk program B30. Program untuk mengadakan BBM bersubsidi Solar dari campuran 30 persen fatty acid methyl ester FAME dan 70 persen solar. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki Kalbar, Purwati Munawir menyebut, sejak program ini diluncurkan harga CPO terus menanjak. Berdasarkan data Gapki, pada 2017, produk minyak sawit yang diserap untuk biosolar sebesar 20,1%. Lalu pada tahun 2018, naik menjadi 28,3%. Kemudian naik tinggi ada 2019 dimana peruntukan ke biosolar mencapai 34,8%. Selanjutnya pada pada tahun lalu permintaan minyak kelapa sawit dari industri biosolar telah mencapai 41,7%, mendekati kebutuhan untuk pangan yang sebesar 48,6%. “Apresiasi untuk Pemerintah yang bisa mengakomodir CPO menjadi biosolar sekaligus meningkatkan energi dan ekonomi. Saat ini kenaikan harga TBS bisa dinikmati,’ sebutnya. Ketua Harian Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia Aprobi Paulus Tjakrawan saat acara Journalist Fellowship and Training Batch II 2021 Wilayah Kalimantan yang diselenggarakan Badan Penghimpun Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang diikuti Pontianak Post secara virtual, Sabtu 13/11, menyebut B30 menjawab sejumlah Dari aspek keekonomian, implementasi program biodiesel dapat menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Terutama dari bahan baku yang berasal dari sawit Hal ini membuat harga sawit melonjak seperti sekarang Tentu saja harga ini dinikmati oleh para petani sawit kita, termasuk di Kalimantan Selain itu anggaran untuk impor minyak dapat dialihkan untuk program pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur,” ujarnya. Terlebih ketahanan energi saat ini menjadi salah satu isu terpenting. “Sejak 2004 kita resmi menjadi negara pengimpor minyak, setelah lifting dan produksi minyak dalam negeri tak mampu Sementara untuk menjadi negara maju atau negara industri, konsumsi BBM kita harus tinggi. Makanya penting untuk mencari sumber energi selain minyak fosil yang menguras devisa negara. Dengan B30 tahun lalu kita pada 2020, bisa menghemat devisa negara 50 triliun rupiah,” kata Paulus. Praktisi biodiesel, Prof Dr Thamrin Usman DEA, menyebut biosolar adalah solusi untuk tiga masalah sekaligus, yaitu ketahanan energi dan tuntutan energi hijau, serta penciptaan lapangan kerja. Pada aspek lingkungan hidup, biosolar memiliki sifat biodegradable yang tidak beracun dan diproduksi dari tanaman yang berkesinambungan. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga lebih kecil. Sedangkan dari sisi ketahanan energi, ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil bisa dikurangi. B30 juga berhasil menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru. “Menjadikan biodiesel sebagai ketahanan energi di Indonesia sangatlah menjanjikan karena bahan baku tersedia secara masif, ekonomis, dapat diperbarui, ramah lingkungan dan berada dalam zona ekuatorial dengan pancaran sinar matahari sepanjang tahun. Biodiesel dari Senyawa Turunan Minyak Sawit dengan bauran 30% B30 hingga kelak D100 100 persen nabati memberikan dampak yang luar biasa,” sebutnya. Sementara itu dalam keterangan resminya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan B30 membuat pihaknya berhasil mengurangi impor BBM. “Bahkan mulai April 2019, Pertamina sudah tidak lagi mengimpor BBM jenis solar,” jelasnya. Menurutnya, penerapan program B30 tak hanya akan mengurangi impor BBM, tapi juga akan menghemat devisa negara. Saat ini terdapat SPBU di Indonesia sudah menyalurkan BBM jenis B30. Realisasi penyerapan pada tahun 2020 mencapai 89% yaitu 7,14 juta KL dari alokasi sebesar juta KL. Pada tahun 2021, sesuai Kepmen ESDM 252/2020 Pertamina mendapatkan alokasi untuk menyerap biodiesel/FAME sebesar 7,81 juta ars Harga tandan buah segar TBS kelapa sawit di Kalimantan Barat saat ini melambung tinggi. Petani kelapa sawit menjadi satu dari sedikit golongan yang imun dari gejolak sosial ekonomi pandemi Inklusi sosial provinsi ini menunjukkan perbaikan, ditandai meningkatnya kesejahteraan petani dan turunnya angka pengangguran di pedesaan. Program B30 menjadi muasalnya. SEPERTI petani kelapa sawit lainnya, Julianto 30 merasakan dua tahun ini menjadi periode yang membahagiakan. Harga tandan buah segar melonjak tinggi dari di seribuan rupiah per kilogram di tahun 2019, hingga kini nyaris menyentuh angka tiga ribu rupiah pada tahun ini.”Walaupun ada pandemi Covid-19, tapi harga sawit naik terus. Ini membuat kami petani di kampung lumayan terbantu,” sebut dia. Aktivitas petani asal Desa Tebedak, Kabupaten Landak ini di kebun miliknya yang sekira dua hektare lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Saya bisa membeli kendaraan dan bisa menabung untuk persiapan biaya sekolah anak saya nanti. Saya tidak mau anak saya hanya tamat SMP seperti saya,” ujarnya. Sebagai tamatan pendidikan rendah, Julianto sedari remaja sudah menjadi karyawan perusahan sawit di desanya. Sejak kecil dia sudah yatim piatu dan harus menghidupi dirinya sendiri. “Hanya perusahaan sawit yang mau menerima tamatan SMP seperti saya. Puji Tuhan, dari tabungan hasil upah bisa saya belikan tanah. Walaupun agak jauh lokasinya tapi bisa dikelola,” sebut ayah satu anak ini. Infografis Kuswadi, petani sawit asal Desa Binjai Hulu, Kabupaten Sintang juga menyebut kelapa sawit menjadi primadona masyarakat. “Kami berharap harga TBS saat ini bisa bertahan, bahkan naik lagi. Karena sekarang anak-anak muda mulai senang bertani dan tidak gengsi karena hasilnya menguntungkan,” ucapnya kepada Pontianak Post beberapa waktu lalu. Sawit sendiri sudah lekat dengan sebagian warga di sana. Dia menceritakan dinamika ekonomi yang dilalui di desa tersebut, dimana pada tahun 1980-an kegiatan tambang emas ilegal marak di Kalbar. Warga yang awalnya petani beralih menjadi buruh tambang, walaupun harus dihantui razia aparat hingga risiko kematian tertimbun longsoran tanah. “Hasil tani dulu tak menjanjikan karena kami belum kenal teknologi dan sistem pemupukannya masih tradisional, jadi larinya ke tambang,” tukasnya. Namun ternyata, menjadi buruh tambang pun tak mencukupi kebutuhan masyarakat sehari hari. Hingga pada akhir dekade 1990an, perusahan sawit masuk kesana. Warga pun berbondong-bondong membangun kebun plasma dan menjadi mitra perusahaan. Banyak pula yang menjadi karyawan di perusahaan, mulai dari tukang pancang, tukang tanam, mandor, dan lain-lain. “Sampai sekarang kami tak pernah pindah pekerjaan. Karena hasilnya bisa untuk membangun rumah dan menyekolahkan anak. Apalagi harga TBS sedang tinggi,” tutur pria paruh baya ini. Harga TBS sendiri terus meroket dan mencapai rekor tertinggi tahun ini. Kepala Dinas Perkebunan Kalbar, Munsif mengatakan, pada periode II Oktober 2021 harga TBS mencapai per kilogram, sementara minyak mentah sawit atau CPO harganya per kilogram. Sedangkan untuk inti sawit atau PK sudah mencapai per kilogram. Infografis TBS dan NTP Bandingkan dengan dua tahun belakangan. Pada Oktober tahun 2019, harga TBS Kalbar hanya per kilogram. Lalu pada bulan yang sama tahun lalu naik menjadi per kilogram. Hingga kini hampir menyentuh untuk berat yang sama. Kesejahteraan petani pun meningkat. Badan Pusat Statistik mencatat, Nilai Tukar Petani Perkebunan Kalbar naik signifikan sejak tahun 2019. Pada Oktober tahun 2018 hanya mencapai 95,50 poin. Lalu pada periode yang sama tahun berikutnya naik menjadi 103,81. Di tahun 2020 yang menjadi tahun pandemi Covid 19, di bulan yang sama malahan melonjak jadi 120,63 poin. Puncaknya pada Oktober 2021 kesejahteraan petani perkebunan Kalbar tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu 161,02 poin. Bandingkan dengan NTP Gabungan Kalbar yang hanya’ 131,63 poin. Data kemiskinan Kalbar dari BPS juga menunjukkan penduduk miskin di pedesaan turun dalam empat tahun terakhir. Dari pengambilan sampel bulan Maret, pada tahun 2018 penduduk miskin di desa-desa di Kalbar mencapai 9,16 persen. Namun saat harga sawit mulai naik pada 2019, warga miskin di pedesaan turun drastis ke 7,49 persen. Namun pandemi membuat angkanya naik lagi ke 8,50 persen pada tahun 2020. Hingga kemudian kemiskinan penduduk desa di provinsi ini turun tajam ke angka 7,15 persen. Ekonom Universitas Tanjungpura Prof Dr Eddy Suratman menyebut, kenaikan harga sawit telah menyelamatkan ekonomi provinsi ini pada dua tahun era kelam pandemi. Dia mencontohkan, pertumbuhan ekonomi Triwulan II tahun 2021, Kalbar mampu tumbuh 10,81 persen. Sedangkan angka nasional hanya 7,07 persen. “Ini ditopang meningkatnya ekspor, terutama dari komoditas kelapa sawit naik, sehingga Kalbar ekonominya bisa tumbuh. Bahkan kesejahteraan petani kita yang diukur dari Nilai Tukar Petani mengalami kenaikan yang signifikan,” paparnya. Biosolar jadi Jawaban Naiknya harga komoditas kelapa sawit kental dipengaruhi energi hijau pemerintah. Dimana Presiden Joko Widodo memberikan mandat kepada PT Pertamina Persero untuk program B30. Program untuk mengadakan BBM bersubsidi Solar dari campuran 30 persen fatty acid methyl ester FAME dan 70 persen solar. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki Kalbar, Purwati Munawir menyebut, sejak program ini diluncurkan harga CPO terus menanjak. Berdasarkan data Gapki, pada 2017, produk minyak sawit yang diserap untuk biosolar sebesar 20,1%. Lalu pada tahun 2018, naik menjadi 28,3%. Kemudian naik tinggi ada 2019 dimana peruntukan ke biosolar mencapai 34,8%. Selanjutnya pada pada tahun lalu permintaan minyak kelapa sawit dari industri biosolar telah mencapai 41,7%, mendekati kebutuhan untuk pangan yang sebesar 48,6%. “Apresiasi untuk Pemerintah yang bisa mengakomodir CPO menjadi biosolar sekaligus meningkatkan energi dan ekonomi. Saat ini kenaikan harga TBS bisa dinikmati,’ sebutnya. Ketua Harian Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia Aprobi Paulus Tjakrawan saat acara Journalist Fellowship and Training Batch II 2021 Wilayah Kalimantan yang diselenggarakan Badan Penghimpun Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang diikuti Pontianak Post secara virtual, Sabtu 13/11, menyebut B30 menjawab sejumlah Dari aspek keekonomian, implementasi program biodiesel dapat menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “Terutama dari bahan baku yang berasal dari sawit Hal ini membuat harga sawit melonjak seperti sekarang Tentu saja harga ini dinikmati oleh para petani sawit kita, termasuk di Kalimantan Selain itu anggaran untuk impor minyak dapat dialihkan untuk program pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur,” ujarnya. Terlebih ketahanan energi saat ini menjadi salah satu isu terpenting. “Sejak 2004 kita resmi menjadi negara pengimpor minyak, setelah lifting dan produksi minyak dalam negeri tak mampu Sementara untuk menjadi negara maju atau negara industri, konsumsi BBM kita harus tinggi. Makanya penting untuk mencari sumber energi selain minyak fosil yang menguras devisa negara. Dengan B30 tahun lalu kita pada 2020, bisa menghemat devisa negara 50 triliun rupiah,” kata Paulus. Praktisi biodiesel, Prof Dr Thamrin Usman DEA, menyebut biosolar adalah solusi untuk tiga masalah sekaligus, yaitu ketahanan energi dan tuntutan energi hijau, serta penciptaan lapangan kerja. Pada aspek lingkungan hidup, biosolar memiliki sifat biodegradable yang tidak beracun dan diproduksi dari tanaman yang berkesinambungan. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga lebih kecil. Sedangkan dari sisi ketahanan energi, ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil bisa dikurangi. B30 juga berhasil menghemat devisa dan membuka lapangan pekerjaan baru. “Menjadikan biodiesel sebagai ketahanan energi di Indonesia sangatlah menjanjikan karena bahan baku tersedia secara masif, ekonomis, dapat diperbarui, ramah lingkungan dan berada dalam zona ekuatorial dengan pancaran sinar matahari sepanjang tahun. Biodiesel dari Senyawa Turunan Minyak Sawit dengan bauran 30% B30 hingga kelak D100 100 persen nabati memberikan dampak yang luar biasa,” sebutnya. Sementara itu dalam keterangan resminya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan B30 membuat pihaknya berhasil mengurangi impor BBM. “Bahkan mulai April 2019, Pertamina sudah tidak lagi mengimpor BBM jenis solar,” jelasnya. Menurutnya, penerapan program B30 tak hanya akan mengurangi impor BBM, tapi juga akan menghemat devisa negara. Saat ini terdapat SPBU di Indonesia sudah menyalurkan BBM jenis B30. Realisasi penyerapan pada tahun 2020 mencapai 89% yaitu 7,14 juta KL dari alokasi sebesar juta KL. Pada tahun 2021, sesuai Kepmen ESDM 252/2020 Pertamina mendapatkan alokasi untuk menyerap biodiesel/FAME sebesar 7,81 juta ars
SAMPITPROKALTENG.CO– Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani saat ini semakin anjlok, belakangan ini harganya terus merosot, saat ini ditingkat parbik sekalipun sudah ada yang menyentuh Rp 2.300 hingga Rp 2.500 dari sebelumnya Rp 3.600 per kilogram, bahkan sebelum lebaran Idulfitri petani hanya diharga Rp 1.000 per kilogram.
PONTIANAK – Harga Tandan Buah Segar TBS Sawit di Kalbar saat ini masih stabil karena harga tertinggi berdasarkan hasil rapat penetapan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar harga masih di atas per kilogram. “Harga TBS Periode II Juni 2021 hasil rapat penetapan untuk yang tertinggi pada umur 10 -20 tahun 33 per kilogram. Harga tertinggi masih di atas per kilogram,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif di Pontianak, Minggu. Ia menjelaskan bahwa dibandingkan periode I Juni 2021, penetapan harga terbaru memang mengalami penurunan namun tidak signifikan. Begitu juga untuk harga CPO saat ini 13 per kilogram dan PK 53 per kilogram. “Pada periode I Juni 2021 harga TBS sawit 85 per kilogram. Untuk harga CPO Periode I Juni 2021 ini 49 per kilogram. Sedangkan harga karnel atau PK per kilogram,”kata dia. Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Gapki Cabang Kalbar, Purwanti Munawir mengatakan bahwa harga minyak kelapa sawit mentah atau CPO di Kalbar pada Semester I 2021 masih tetap tinggi meski pandemi COVID-19. “Sebagai salah satu komoditas ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, pergerakan harga CPO di Kalbar sepanjang Semester I tahun 2021 menjadi menarik untuk dicermati karena tetap tinggi dan bahkan naik. Dalam situasi dilanda pandemi COVID -19, komoditi sawit cukup teruji daya tahannya,” kata dia. Ia mengatakan memasuki semester II /2021 diperkirakan harga CPO Kalbar masih cukup kuat dengan fluktuasi tidak signifikan sepanjang kebijakan pemerintah terkait dengan biodisel dapat berjalan dengan baik, sasaran ekspor ke China, India dan beberapa negara Eropa berjalan normal. Komitmen pelaku usaha sawit dalam meminimalisir gangguan Karhutla tahun 2021 diharapkan berhasil mempertahankan atau meningkatkan kinerja produksi sawit Kalbar pada tahun 2022. Terjadinya La Nina di kawasan tropis pasifik terutama pada sentra produksi minyak kedele, jagung ikut memberikan kontribusi penguatan daya saing CPO terhadap minyak nabati lainnya. “Kondisi harga yang baik ini tentu akan berpengaruh positif bagi sisi penerimaan petani sawit kita, sehingga diharapkan dari sisi pengeluaran dapat terkelola dengan baik,” kata dia. dedi/antara PONTIANAK – Harga Tandan Buah Segar TBS Sawit di Kalbar saat ini masih stabil karena harga tertinggi berdasarkan hasil rapat penetapan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar harga masih di atas per kilogram. “Harga TBS Periode II Juni 2021 hasil rapat penetapan untuk yang tertinggi pada umur 10 -20 tahun 33 per kilogram. Harga tertinggi masih di atas per kilogram,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif di Pontianak, Minggu. Ia menjelaskan bahwa dibandingkan periode I Juni 2021, penetapan harga terbaru memang mengalami penurunan namun tidak signifikan. Begitu juga untuk harga CPO saat ini 13 per kilogram dan PK 53 per kilogram. “Pada periode I Juni 2021 harga TBS sawit 85 per kilogram. Untuk harga CPO Periode I Juni 2021 ini 49 per kilogram. Sedangkan harga karnel atau PK per kilogram,”kata dia. Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Gapki Cabang Kalbar, Purwanti Munawir mengatakan bahwa harga minyak kelapa sawit mentah atau CPO di Kalbar pada Semester I 2021 masih tetap tinggi meski pandemi COVID-19. “Sebagai salah satu komoditas ekspor yang berperan strategis bagi perekonomian nasional maupun daerah, pergerakan harga CPO di Kalbar sepanjang Semester I tahun 2021 menjadi menarik untuk dicermati karena tetap tinggi dan bahkan naik. Dalam situasi dilanda pandemi COVID -19, komoditi sawit cukup teruji daya tahannya,” kata dia. Ia mengatakan memasuki semester II /2021 diperkirakan harga CPO Kalbar masih cukup kuat dengan fluktuasi tidak signifikan sepanjang kebijakan pemerintah terkait dengan biodisel dapat berjalan dengan baik, sasaran ekspor ke China, India dan beberapa negara Eropa berjalan normal. Komitmen pelaku usaha sawit dalam meminimalisir gangguan Karhutla tahun 2021 diharapkan berhasil mempertahankan atau meningkatkan kinerja produksi sawit Kalbar pada tahun 2022. Terjadinya La Nina di kawasan tropis pasifik terutama pada sentra produksi minyak kedele, jagung ikut memberikan kontribusi penguatan daya saing CPO terhadap minyak nabati lainnya. “Kondisi harga yang baik ini tentu akan berpengaruh positif bagi sisi penerimaan petani sawit kita, sehingga diharapkan dari sisi pengeluaran dapat terkelola dengan baik,” kata dia. dedi/antara
E3wii. krseny0qba.pages.dev/389krseny0qba.pages.dev/864krseny0qba.pages.dev/442krseny0qba.pages.dev/814krseny0qba.pages.dev/502krseny0qba.pages.dev/13krseny0qba.pages.dev/214krseny0qba.pages.dev/627
harga sawit kalbar hari ini